Pegunungan di Sumatera Utara yang Menjadi Objek Wisata

Pegunungan di Sumatera Utara yang Menjadi Objek Wisata

Pegunungan di Sumatera Utara yang Menjadi Objek Wisata – Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia adalah spaceman negara kepulauan terbesar di dunia. Salah satu pulau terbesar yang ada di wilayah Indonesia adalah Pulau Sumatera. Uniknya, gugusan pulau besar ini mempunyai garis yang masuk ke dalam ring of fire, yang mana artinya wilayah ini mempunyai jajaran gunung aktif. Sumatera sendiri merupakan pulau keenam terbesar di dunia yang ada di Indonesia, yakni memiliki luas 473.481 km persegi. Pada tahun 2018, penduduk yang mendiami pulau ini berjumlah sekitar 57.940.351. Pulau yang satu ini juga dikenal dengan nama lain yakni Pulau Percha, Suwarnadwipa, atau Andalas. Lalu pada Prasasti Padang Roco tahun 1286, dipahatkan sebuah swarnnabhumi atau bahasa Sansekerta yang artinya “tanah emas” dan bhumi malayu yang artinya “tanah Melayu” untuk menyebutkan pulau Sumatera. Berikutnya di dalam naskah Negarakertagama yakni dari abad ke-14 juga kembali menyebutkan “Bhumi Malayu” untuk pulau ini.

Sementara itu, di sebelah timur pulau, akan banyak dijumpai rawa yang dialiri oleh sungai-sungai besar yang bermuara disana, diantaranya yaitu sungai Asahan dari Sumatera Utara, Sungai Siak dari Riau, Sungai Kampar, Indragiri dari Sumatera Barat dan Riau, Batang Hari dari Sumatera Barat atau Jambi, Musi, Ogan, Lematang, dan Sungai Komering dari Sumatera Selatan, Way Sekampung, Way Tulangbawang, Sungai Way Seputih, dan Way Mesuji dari Lampung. Sedangkan beberapa sungai lain bermuara ke pesisir barat Pulau Sumatera, diantaranya yaitu Sungai Batang Tarusan dari Sumatera Barat dan Sungai Ketahun dari Bengkulu. Selain itu, di Pulau Sumatera ini juga ada banyak danau, termasuk juga Danau Laut Tawar dari Aceh, Danau Toba terletak di Sumatera Utara, Danau Singkarak, Danau Diatas, Danau Maninjau, Danau Dibawah, Danau Talang yang ada di Sumatera Barat, Danau Kerinci yang ada di Jambi, dan juga Danau Ranau yang ada di Lampung, Sumatera Selatan.

Gunung Peuet Sagoe

Gunung Peuet Sagoe adalah salah satu gunung berapi yang masih aktif di Sumatera. Lokasinya sendiri terletak di wilayah Geumpang yang masuk dalam administrasi Kabupaten Pidie. Gunung yang satu ini tergolong sebagai gunung bandito slot api tipe Strato dan menjadi bagian dari ring of fire atau cincin api. Nama dari gunung ini mempunyai arti yakni “empat puncak gunung api” dengan tiga puncak yang berada di garis lurus arah utara ke selatan. Salah satu puncak yang ada di bagian selatan adalah puncak tertinggi. Sementara puncak yang ada di sebelah timur laut menjadi puncak yang masih aktif hingga sekarang. Di kawasan bagian timur puncak ke-4, ada sebuah kawah yang berbentuk agak bulat dengan diameter 100 m dengan kedalaman 50 meter.

Gunung Tandikat

Gunung Tandikat merupakan salah satu gunung yang masih aktif dan berada di Dataran Tinggi Minangkabau, Sumatera Barat. Dimana gunung yang satu ini adalah tipe stratovolcano yang mempunyai tiga kawah dengan nama kawah A, B, dan K. Ketinggian dari gunung Tandikat ini mencapai 2.438 meter di atas permukaan laut. Ternyata, gunung ini juga memiliki kawasan pemukiman yang lokasinya tidak terlalu jauh di luar kawasan rawan bencana, terlebih yang ada di bagian selatan dari puncak gunung. Walaupun masuk sebagai gunung aktif, namun gunung ini juga menjadi salah satu gunung favorit pilihan para pecinta alam untuk didaki karena jalurnya yang cukup menantang dan keindahan alamnya yang masih terjaga.

Gunung Talamau

Gunung tertinggi nomor lima di Sumatera ini berada di Provinsi Sumatera Barat, yakni tepatnya di Desa Pinaga. Untuk bisa menuju ke desa ini, ada dua rute perjalanan yang dapat kita tempuh, yakni melalui Kota Rao dan Kota Padang. Akan tetapi, kebanyakan pendaki datang ke Desa Pinaga slot server thailand super gacor melalui rute dari kota Padang. Sebagai informasi saja, Gunung Talamau ini memiliki ketinggian mencapai 2.912 meter di atas permukaan laut. Ada tiga puncak yang ada di gunung ini, yaitu Puncak Rajo Dewa, Puncak Trimatra, dan Puncak Rajawali.

Gunung Geureudong

Gunung Geureudong juga mempunyai sebutan lain yaitu Bur Ni Telong. Lokasi dari gunung yang satu ini berada di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi Aceh. Ketinggian dari Gunung Geureudong mencapai 2.885 meter diatas permukaan laut. Gunung ini termasuk ke dalam salah satu gunung yang jarang menjadi tujuan para pendaki. Untuk bisa melakukan pendakian, kita bisa memulainya melalui Desa Bukit Mulie yang memiliki jarak sekitar 6 sampai 7 km dari Gunung Geureudong.

Gunung Singgalang

Gunung Singgalang ini mempunyai ketinggian mencapai 2.877 meter di atas permukaan laut dan menjadi salah satu gunung tertinggi nomor 8 di Pulau Sumatera. Letak gunung ini berdekatan dengan Gunung Marapi karena sama-sama terletak di 2 Kabupaten, yakni Tanah Datar dan Agam, Provinsi Sumatera Barat. Gunung Api tipe stratovolcano yang sudah tidak aktif lagi ini mempunyai empat jalur pendakian, yaitu jalur Koto Baru atau Pandai Sikek, Jalur Padang Laweh, Jalur Sikadunduang, dan juga Jalur Balingka. Terdapat satu stop menarik yang dapat kamu temukan ketika mendaki gunung ini, yakni Telaga Dewi.

Gunung Leuser

Wilayah yang ada di sekitar Gunung Leuser ini termasuk ke dalam kawasan Taman Nasional yang ditetapkan sejak tanggal 6 Maret 1980. Taman Nasional Gunung Leuser memiliki luas wilayah yang mencapai 1.094.692 hektar dan terletak di dua provinsi yakni Aceh dan Sumatera Utara. Menariknya, Gunung Leuser memiliki tiga puncak dengan ketinggian yang berbeda-beda. Puncak Loser memiliki ketinggian yang mencapai 3.404 mdpl. Kemudian puncak yang kedua yakni Puncak Leuser memiliki ketinggian 3.1199 mdpl. Sementara puncak tertingginya yaitu puncak tanpa nama dengan ketinggian 3.445 mdpl. Untuk trek pendakian ke gunung ini termasuk salah satu yang paling panjang, yaitu di atas 50 km karena pendaki harus menembus hutan belantara Taman Nasional Gunung Leuser. Oleh karena itu, waktu tempuh perjalanannya tergolong cukup lama, yakni 7 hingga 8 hari.

Gunung Bandahara

Gunung Bandahara ini terletak di Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh. Dimana gunung ini memiliki ketinggian yang mencapai 3.030 meter di atas permukaan laut. Oleh karena itu, Gunung Bandahara ini menjadi gunung tertinggi keempat di Pulau Sumatera. Selain itu, gunung ini juga menjadi gunung tertinggi kedua setelah Gunung Leuser di Aceh. Walaupun tingginya menjulang, namun Gunung Bandahara ini termasuk gunung api yang masih aktif. Saat melakukan pendakian ke gunung ini, kita akan menemukan tanaman Nepenthes atau yang kerap disebut dengan kantong semar.

Gunung Kerinci

Gunung Kerinci atau yang bisa juga disebut sebagai Gunung Gadang ini terletak di perbatasan antara Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat. Salah satu gunung tertinggi kedua di Indonesia ini mempunyai ketinggian yang mencapai 3.905 meter di atas permukaan laut dan menjadi gunung tertinggi setelah Gunung Jaya Wijaya di Papua. Gunung Kerinci termasuk gunung berapi stratovolcano yang sampai sekarang masih aktif fan tercatat letusan terakhir terjadi di tahun 2009. Di bagian puncak pada sisi timur laut ada sebuah kawah dengan luas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau.

Terdapat sekitar 15 danau yang ada di gunung Kerinci dengan danau terbesarnya yaitu Danau Kerinci. Danau tersebut memiliki luas mencapai 4.200 hektar dan terletak di ketinggian 650 meter di atas permukaan laut. Selain itu, ada juga Danau Gunung Tujuh yang mana merupakan danau kaldera yang terbentuk dari gunung berapi yang sudah punah dan dikelilingi tujuh puncak. Bahkan, Danau yang satu ini menjadi danau tertinggi di Asia Tenggara karena berada di ketinggian 1.996 meter.

Gunung Dempo

Gunung Dempo berada di perbatasan Provinsi Sumatera Selatan dan Bengkulu, tepatnya di Kota Pagar Alam. Ketinggi gunung yang satu ini mencapai 3.159 meter di atas permukaan laut. Titik tertingginya memiliki nama yaitu Puncak Pagar Alam, sesuai dengan nama kota yang ada di dekatnya. Gunung ini termasuk ke dalam salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang.

Hal tersebut dapat dibuktikan dari beberapa kali gunung Dempo mengalami peningkatan status dari normal menjadi waspada, yakni pada tanggal 7 Januari 2022. Bahkan, gunung Dempo ini juga menghasilkan getaran tremor yang menandakan akan terjadi kenaikan fluida ke kedalaman yang lebih dangkal. Tercatat bila gunung ini sudah mengalami letusan sejak tahun 1818 dan sampai sekarang dengan total 21 letusan. Adapun selang waktu erupsi terpendek yaitu satu tahun dan yang paling panjang adalah 26 tahun.